Rabu, 16 Januari 2019

ARTIKEL OROGENESIS


ARTIKEL
OROGENESIS




Disusun Oleh:
Faiqotul Jannah                       (12)
Nikmatul Aprilia                      (23)
Moh. Noval                            (05)





MA SUMBER BUNGUR PAKONG
PAMEKASAN
TAHUN PELAJARAN 2018/2019

GERAK TEKTONIK OROGENESA
Gerak tektonik orogenesa adalah gerakan kulit bumi yang relatif cepat meliputi daerah yang sempit. Arah gerakan lapisan kulit bumi secara vertikal maupun horizontal. Arah gerakan inilah yang menyebabkan terjadinya pengangkatan dan penurunan permukaan bumi. Misalnya pembentukan Deretan Sirkum Pasifik merupakan contoh dari Gerak Tektonik Orogenesa ini. 
Proses orogenesa ini akan menghasilkan tekanan pada lapisan batuan, jika tenaga tersebut terjadi pada lapisan kulit bumi yang keras maka akan menyebabkan terjadinya patahan. Kekuatan tenaga endogen mampu menekan struktur batuan yang keras sehingga struktur batuan terpisah atau lepas. Hasil gerak orogenesis biasanya berupa pegunungan lipatan (contoh pegunungan Kendeng di pulau Jawa) dan pegunungan patahan seperti pegunungan selatan pulau Jawa dan pulau Nusa Kambangan. Keseluruhan proses pembentukan pegunungan disebut orogenesis. 
Gerak orogenesa menyebabkan terjadinya patahan, lipatan, pelengkungan dan peretakan. Gerak orogenesis juga dapat menyebabkan depresi kontinental yaitu tanah turun sehingga permukaan bumi lebih rendah dari sekitarnya. 
1.      Patahan
Patahan terjadi karena 2 hal, yaitu: 
a.       Tenaga endogen yang bergerak secara bersamaan baik horizontal maupun vertikal pada lapisan batuan yang keras dan melampaui elasitas batuan, sehingga kulit bumi menjadi patah atau retak. 
b.      Terdapat pengurangan isi lapisan dalamkerak bumi seperti akibat letusan vulkanisme. 
Bidang tempat patah atau retaknya kulit bumi disebut bidang patahan. Bidang yang mengalami pergeseran disebut Sesar / Fault.Daerah patahan merupakan daerah yang rawan gempa karena rapuh. 

Bentuk-bentuk Patahan
1.      Graben / Slenk
Bagian dari patahan yang lebih rendah dari sekitarnya / bagian yang mengalami pemerosotan atau penurunan.   
2.      Horst / sembul
Bagian kulit bumi yang terangkat atau bagian patahan yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya. 
3.      Patahan Normal
Kedua bagian terpatah, sehingga satu bagian batuan naik dan bagian lainnya turun. 

4.      Patahan Rebah / Thrush Fault
Patahan yang terjadi setelah terbentuknya lipatan. ini terjadi karena tekanan salah satu sisi lipatan lebih kuat sehingga struktur batuan / lapisan batuan rebah dan terjadi patahan, sehingga lapisan tengah terbalik susunannya. 
5.      Sesar Geser
Struktur patahan yang bergeser horizontal searah dengan garis poros. 

Pembentukan pegunungan oleh proses diastropisme tidak disertai dengan pembentukan magma, sehingga pegunungan yang terbentuk bukanlah pegunungan berapi atau pegunungan aktif. Pegunungan berapi terbentuk apabila diatas pegunungan patahan atau lipatan tersebut terbentuk pegunungan baru akibat aktifitas vulkanisme. 
2.      Lipatan 
Lipatan adalah bentuk permukaan bumi yang bergelombang disebabkan oleh tenaga endogen yang arahnya mendatar (horizontal) pada lapisan kulit bumi yang elastis. 

Pada saat tenaga endogen bergerak secara mendatar pada lapisan kulit bumi yang elastis, lapisan batuan mendapat tekanan yang kuat dan mengakibatkan lapisan kulit bumi terangkat dan apabila tenaga endogen itu terus bekerja akan mengakibatkan lipatan miring. Hal ini mengakibatkan terbentuknya perbukitan (antiklinal) dan lembah (sinklinal)daerah lipatan yang tinggi yang merupakan puncak lipatan disebut antiklinal, sedangkan sedangkan bagian yang rendah / lembah disebut sinklinal. 
Bentuk-bentuk lipatan 
1.      Lipatan Normal
Lipatan normal terjadi jika dua tenaga penekanan mempunyai kekuatan yang sama dan saling berhadapan. Bentuk lipatan ini meiliki dua lapisan yang seimbang lerengnya. 
2.      Lipatan Asimetris
Lipatan asimetris terjadi apabila salah satu tenaga penekanan lebih kuat dari yang lain. Bentuk lipatan ini memiliki lereng yang curam. 
3.      Lipatan Tumpang Tindih
Lipatan tumpang tindih terjadi jika salah satu tenaga penekanan lebih kuat dari yang lain, sehingga terdapat lapiisan batuan yang menumpang pada batuan lainnya akibatnya terbentuk lapisan batuan yang hampir paralel. 
Contoh Lipatan : 
Lipatan pegunungan tua (pegunungan ural dan pegunungan allegani).
Lipatan pegunungan muda (rangkaian pegunungan mediterania dan sirkum pasifik).
Pegunungan lipatan terbentuk oleh gerakan mendatar kulit/kerak bumi pada lipatan endapan yang lentur dan elastis. 
Jenis-jenis struktur lipatan: 
a.       Jalur pegunungan lipatan, yaitu rangkaian pegunungan lipatan yang sangat panjang melintasi beberapa benua dan berdampingan dengan pulau di dasar laut. Hal ini terjadi karena tumbukan lempeng samudera dan lempeng benua, lempeng benua yang lebih berat massanya akan menyusup ke bawah, sedangkan lempeng samudera yang ringan akan terangkat. 
b.      Dome, adalah pegunungan lipatan yang membulat karena tekanan mendatar datang pada arah dan waktu yang sama, misalnya dome Sangiran di Jawa Tengah. Basin adalah cekungan yang membulat karena daerah disekitarnya terangkat naik. 
c.       Lipatan tunjam, adalah struktur pegunungan lipatan yang bagian garis porosnya menunjam membentuk sudut terhadap bidang datar. 
d.      Lipatan komplek, adalah jenis lipatan yang terdapat di jalur pegunungan besar. Jalur pegunungan sebagai antiklinal besar, sedangkan jalur diatasnya terdapat antiklinal dan sinklinal kecil berbagai tipe. 
3.      Pelengkungan
Lapisan kulit bumi yang semula mendatar jika mendapatkan tekanan vertikal akan membentuk struktur melengkung. Lengkungan tersebut dapat mengarah ke atas yang disebut kubah (dome) dan dapat mengarah ke bawah membentuk seperti mangkuk yang disebut basin. 

4.      Retakan 
Retakan terjadi karena adanya gaya regangan pada lapisan batuan sehingga menyebabkan batuan menjadi retak. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lestarikan Budaya Tradisional, Warga Desa Pakong dan Desa Bicorong adakan Lomba Layang-Layang Hias

PAKONG - Mukhtar membuka secara langsung mengenai gelaran lomba layang-layang dalam rangka memeriahkan HUT RI yang ke-77. Dalam rangka memer...