Selasa, 15 Januari 2019

PROPOSAL PENELITIAN BAHAYA MEROKOK


PROPOSAL PENELITIAN
BAHAYA MEROKOK




Disusun Oleh:
Moh. Nabil
XI Ipa 2
05





MA SUMBER BUNGUR PAKONG PAMEKASAN
TAHUN PELAJARAN
2019
KATA PENGANTAR 

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. 
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. 

Pamekasan, 15 Januari 2019

Penyusun








DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL                                                            
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.     Latar belakang
B.     Tujuan Penulisan
C.     Rumusan Masalah
D.     Manfaat Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
A.     Pengertian Rokok
B.     Bahan kimia yang terkandung dalam rokok
C.     Jenis Rokok
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.     Metodologi Penelitian
B.     Objek Penelitian
C.     Instrumen Penelitian
D.     Teknik Pengumpulan Data
BAB IV HASIL PENELITIAN
A.     Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Merokok
B.     Dampak Perilaku Merokok
C.     Upaya Mengatasi Perilaku Merokok Pada Remaja
BAB V PENUTUP
A.     Kesimpulan
B.     Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Para remaja adalah penerus generasi bangsa. Namun, para remaja sekarang seringkali menganggap enteng kesehatan mereka. Mereka hanya memikir apa yang akan membuat mereka senang, seperti rokok. Para remaja lebih banyak menggunakan rokok di usia muda tanpa memperhatikan akibat yang akan di timbulkan dari kelakuannya tersebut.
Sebenarnya seorang pelajar belum boleh merokok di kalangan sekolah, masyarakat atau kalangan yang lainnya. Karena hal ini dapat berdampak buruk pada kesehatannya, sekolahnya dan lain-lain. Biasanya hal ini di lakukan oleh para pelajar karena kondisi emosi mereka yang tidak stabil memebuat mereka melakukan segalah hal untuk melampiaskan esmosinya. Populasi merokok pada usia dini sangatlah tinggi. Hal ini di sebabakan karena kurangnya penyuluhan tentang bahaya rokok di kalangan sekolah atau masyarkat, atau mungkin juga kurangnya kesadaran pada diri mereka sehingga mereka tidak memperhatikan bahayanya dan juga nanti kedepanya.
Kebiasaan  merokok  diIndonesia  sangat  memprihatinkan. Setiap saat kita dapat menjumpai masyarakat dari berbagai usia, termasuk pelajar. Padahal, berbagai penelitian dan kajian yang telah di lakukan menunjukan bahwa rokok sangat membahayakan kesehatan. Bukan hanya membahayakan para perokok, asap rokok juga sangat berbahaya apabila di hirup oleh orang-orang yang berada di sekitarnya (perokok pasif). Bahkan sebagian penelitian menunjukkan bahwa para perokok pasif memiliki resiko kesehatan lebih tinggi dari pada para prokok itu sendiri. Penyakit-penyakit mulai dari menderita batuk hingga kanker paru-paru mengancam para perokok aktif maupun pasif.
Kami menyadari bahwa informasi tentang bahya rokok bagi kesehatan sangat penting untuk di ketahui oleh masyarakat luas, khususnya para pelajar. Hal ini yang mendorong kami untuk menyusun makalah ini tentang Bahaya Merokok Dikalangan Remaja. Kami berharap, dengan mengetahui informasi ini para pelajar dapat mengurungkan niatnya untuk mengonsumsi rokok, atau bahkan berhenti merokok.

B.     Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui faktor penyebab perilaku merokok pada kalangan remaja.
2.      Mengetahui dampak dari merokok.
3.      Mengetahui cara mengatasi merokok pada kalangan remaja.
C.     Rumusan Masalah
1.      Apa faktor yang menyebabkan para remaja merokok?
2.      Apa dampak yang ditimbulkan dari merokok?
3.      Bagaimana cara mengatasi merokok pada remaja?
D.    Manfaat Penulisan
Penulisan proposal ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang faktor penyebab menjadi perokok.
















BAB II
LANDASAN TEORI
A.     Pengertian Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
B.     Bahan kimia yang terkandung dalam rokok
1.      Nikotin, kandungan yang menyebabkan perokok merasa rileks.
2.      Tar, yang terdiri dari lebih dari 4.000 bahan kimia yang mana 60 bahan kimia di antaranya bersifat karsinogenik.
3.      Sianida, senyawa kimia yang mengandung kelompok cyano.
4.      Benzene, juga dikenal sebagai bensol, senyawa kimia organik yang mudah terbakar dan tidak berwarna.
5.      Cadmium, sebuah logam yang sangat beracun dan radioaktif.
Metanol (alkohol kayu), alkohol yang paling sederhana yang juga dikenal sebagai metil alkohol.
6.      Asetilena, merupakan senyawa kimia tak jenuh yang juga merupakan hidrokarbon alkuna yang paling sederhana.
7.      Amonia, dapat ditemukan di mana-mana, tetapi sangat beracun dalam kombinasi dengan unsur-unsur tertentu.
8.      Formaldehida, cairan yang sangat beracun yang digunakan untuk mengawetkan mayat.
9.      Hidrogen sianida, racun yang digunakan sebagai fumigan untuk membunuh semut. Zat ini juga digunakan sebagai zat pembuat plastik dan pestisida.
10.  Arsenik, bahan yang terdapat dalam racun tikus.
11.  Karbon monoksida, bahan kimia beracun yang ditemukan dalam asap buangan mobil dan motor.
C.     Jenis Rokok
Berdasarkan bahan pembungkus.
1.      Klobot: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kulit jagung.
2.      Kawung: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun aren.
3.      Sigaret: rokok yang bahan pembungkusnya berupa kertas.
4.      Cerutu: rokok yang bahan pembungkusnya berupa daun tembakau.\
5.      Rokok daun nipah
Berdasarkan bahan baku atau isi.
1.      Rokok putih: rokok yang bahan baku atau isinya hanya daun tembakau yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
2.      Rokok kretek: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau dan cengkeh yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
3.      Rokok klembak: rokok yang bahan baku atau isinya berupa daun tembakau, cengkeh, dan kemenyan yang diberi saus untuk mendapatkan efek rasa dan aroma tertentu.
Rokok berdasarkan proses pembuatannya.
1.      Sigaret Kretek Tangan (SKT): rokok yang proses pembuatannya dengan cara digiling atau dilinting dengan menggunakan tangan dan atau alat bantu sederhana.
2.      Sigaret Kretek Mesin (SKM): rokok yang proses pembuatannya menggunakan mesin. Sederhananya, material rokok dimasukkan ke dalam mesin pembuat rokok. Keluaran yang dihasilkan mesin pembuat rokok berupa rokok batangan. Saat ini mesin pembuat rokok telah mampu menghasilkan keluaran sekitar enam ribu sampai delapan ribu batang rokok per menit. Mesin pembuat rokok, biasanya, dihubungkan dengan mesin pembungkus rokok sehingga keluaran yang dihasilkan bukan lagi berupa rokok batangan namun telah dalam bentuk pak. Ada pula mesin pembungkus rokok yang mampu menghasilkan keluaran berupa rokok dalam pres, satu pres berisi 10 pak. Sayangnya, belum ditemukan mesin yang mampu menghasilkan SKT karena terdapat perbedaan diameter pangkal dengan diameter ujung SKT. Pada SKM, lingkar pangkal rokok dan lingkar ujung rokok sama besar.
Berdasarkan penggunaan filter.
1.      Rokok Filter (RF): rokok yang pada bagian pangkalnya terdapat gabus.
2.      Rokok Non Filter (RNF): rokok yang pada bagian pangkalnya tidak terdapat gabus.


Dilihat dari komposisinya:
a.       Bidis: Tembakau yang digulung dengan daun temburni kering dan diikat dengan benang. Tar dan karbon monoksidanya lebih tinggi daripada rokok buatan pabrik. Biasanya ditemukan di Asia Tenggara dan India.
b.      Cigar: Dari fermentasi tembakau yang diasapi, digulung dengan daun tembakau. Adaberbagai jenis yang berbeda di tiap negara. Yang terkenal dari Havana, Kuba.
c.       Kretek: Campuran tembakau dengan cengkeh atau aroma cengkeh berefek mati rasa dan sakit saluran pernapasan. Jenis ini paling berkembang dan banyak di Indonesia.
d.      Tembakau langsung ke mulut atau tembakau kunyah juga biasa digunakan di AsiaTenggara dan India. Bahkan 56 persen perempuan India menggunakan jenis kunyah. Adalagi jenis yang diletakkan antara pipi dan gusi, dan tembakau kering yang diisap dengan hidung atau mulut.
e.       Shisha atau hubbly bubbly: Jenis tembakau dari buah-buahan atau rasa buah-buahan yang disedot dengan pipa dari tabung. Biasanya digunakan di Afrika Utara, Timur Tengah, dan beberapa tempat di Asia. Di Indonesia, shisha sedang menjamur seperti dikafe-kafe.












BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.     Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam penulisan ini yaitu melalui observasi dan melalui sedikit wawancara. Yang dimana observasi tersebut dengan mengadakan pengamatan langsung pada remaja yang merokok dan wawancara dengan bertanya langsung kepada remaja yang merokok.
B.     Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini diharaokan dapat memberikan informasi tentang pertanyaan yang terdapat dalam  rumusan masalah. Adapun objek penilitian nya yaitu para remaja yang merokok.
C.     Instrumen Penelitian
Adapun alat-alat yang digunakan pada saat penilitian yaitu :
1.      pena
2.      Buku / kertas
D.    Teknik Pengumpulan Data
Dengan menyebarkan angket untuk lebih mengetahui informasi lebih jelas tentang pemahaman masyarakat terhadap penggunaan rokok









BAB IV
HASIL PENELITIAN
A.     Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Merokok
Perilaku merokok disebabkan diri sendiri dan faktor lingkungan.
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan seorang merokok yaitu :  
1.      Pengaruh keluarga
Seorang yang berasal dari keluarga yang konservatif (keluarga yang menjaga dan memperhatikan anak-anaknya) lebih sulit untuk terlibat dengan rokok. Sedangkan orang yang berasal dari keluarga yang permisif ( keluarga yang tidak terlalu menjaga anaknya dan menerima perilaku anak) cenderung akan mudah untuk terlibat dengan rokok.
Dalam Journal of Consumer Affairs (Aliyah, 2011) menyebutkan bahwa orang tua perokok akan  berpengaruh dalam mendorong anak mereka menjadi perokok pemula di usia dini. Secara psikologis, toleransi orang tua terhadap asap rokok di rumah akan membentuk nilai bagi anak bahwa merokok adalah hal yang boleh dilakukan dan mereka merasa bebas untuk merokok karena tidak ada sangsi moral yang diberikan oleh orang tua (Mu’tadin, 2002).
Contoh lain adalah adanya permasalahan internal keluarga. Misalnya, seorang anak berasal dari keluarga yang broken home, diantaranya dipicu dengan perceraian orang tua. Anak tersebut melakukan aktivitas merokok sebagai bentuk protes dan perlawanan terhadap kedua orang tuanya karena tidak memperhatikannya (Suryaningrat, 2007).
2.      Pengaruh Teman
Seseorang yang mempunyai teman perokok akan lebih mungkin merokok dibanding orang yang tidak punya teman perokok. Banyak orang terdorong menjadi perokok pemula untuk menyusaikan diri pada komunitas pergaulan. Rokok membuat mereka merasa lebih diterima oleh banyak orang (Mu’tadin, 2002). Dari fakta tersebut ada dua kemungkinan yang terjadi :
a.       Orang tersebut terpengaruh oleh teman-temannya.
b.      Teman-temannya dipengaruhi olehnya 
3.      Faktor Kepribadian
Orang mencoba merokok karena alasan ingin tahu, atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit dan kebosanan. Secara kepribadian, kondisi mental yang sedang menurun seperti stres, gelisah, takut, kecewa dan putus asa sering mendorong orang menghisap rokok. Mereka merasa lebih tenang dan lebih mudah melewati masa-masa sulit setelah merokok. (Suryaningrat, 2007).
4.      Pengaruh Iklan
Dalam media visual seperti televisi, baliho dan majalah tampak tampilan-tampilan reklame yang sangat profokatif dengan memperlihatkan bahwa dengan merokok seseorang akan lebih macho. Iklan merupakan media informasi yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menarik para konsumen atau khalayak secara sukarela terdorong untuk melakukan suatu tindakan sesuai yang diinginkan pengiklan.
Banyak iklan rokok di media cetak, dan elektronik  telah mendorong rasa ingin tahu publik tentang produk rokok. Penggambaran tokoh serta adegan-adegan menantang dalam iklan membuat masyarakat menirunya. Ikalan-iklan yang ada merangsang mereka untuk merokok dengan bujukan yang berbeda. Meskipun dalam iklan tidak digambarkan orang merokok akan tetapi adegan-adegan yang identik dengan keperkasaaan dan penuh imajinasi mempengaruhi mereka mengonsumsi rokok.
]Tema iklan rokok selalu menampilkan pesan positif seperti macho, bergaya, peduli, setia kawan, dan inspiratif. Berdasarkan penelitian Universitas Prof. Dr. Hamka (Uhamka) dan komisi nasional perlindungan anak (2007), iklan rokok merupakan salah satu penyebab meningkatnya jumlah perokok di Indonesia ( Candra, 2008).
B.     Dampak Perilaku Merokok
Perilaku merokok mempunyai dampak bermacam-macam bagi perokok. Menurut Ogden (2000), perilaku mempunyai dua dampak, yaitu positif dan dampak negatif.
1.      Dampak Positif
Merokok memiliki dampak positif yang sangat sedikit bagi kesehatan. Graham dalam ogden (2000) menyatakan bahwa perokok dengan merokok dapat menghasilkan mood positif dan dapat membantu individu menghadapi keadaan-keadaan yang sulit. Smet (1994) menyebutkan keuntungan merokok (terutama bagi perokok) yaitu mengurangi ketegangan, membantu konsentrasi, dukungan sosial dan menyenangkan.
2.      Dampak Negatif
Merokok dapat menyebabkan dampak negatif yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan (Sumartono, 2009). Perokok bukan penyebab penyakit tetapi dapat memicu suatu jenis penyakit. Rokok juga tidak menyebabkan kematian secara langsung tetapi dapat mendorong munculnya penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Berbagai penyakit yang picu karena merokok dimulai dari penyakit kepala sampai dengan penyakit di telapak kaki. Penyakit tersebut antara lain : penyakit jantung, kanker, penyakit saluran pernapasan, penigkatan tekanan darah, gangguan pembuluh darah, pengelihatan kabur, dll seperti pesan peringatan  yang tertera pada bungkusan rokok. (Suryaningrat, 2007)
C.     Upaya Mengatasi Perilaku Merokok Pada Remaja
Merokok di sekolah yang dilakukan siswa kini semakin banyak, itu dikarenakan siswa yang satu mengajak siswa yang lainnya atau dikarenakan oleh faktor pergaulan. Oleh karena itu para guru lebih ketat lagi dalam melakukan pengawasan dengan mengelilingi tempat-tempat yang sering dijadikan tempat merokok. Selain itu juga melakukan peringatan yang lebih tegas lagi agar para pelanggar khususnya perokok jera dan tidak melakukan hal tersebut lagi baik di sekolah maupun di luar sekolah. Peringatan dari keluarga juga menjadi salah satu cara mengatasi kecanduan rokok. Berbicara atau berkomunikasi dengan orang lain, menyibukkan diri, rajin berolahraga, dan memberikan pengertian-pengertian tentang rokok pada remaja juga dapat mengatasi kebiasaan merokok tersebut.






BAB V
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Dari makalah ini penulis dapat menyimpulkan:
1.      Banyak remaja yang merokok, hal tersebut terjadi karena faktor keluarga, lingkungan, dan kepribadian.
2.      Banyak sekali upaya yang bisa diatasi agar perokok dapat berhenti merokok, misalnya peringatan dari keluarga juga guru-guru.
B.     Saran
Setelah membaca tulisan ini, semoga para remaja dan masyarakat dapat tersadarkan akan bahaya rokok bagi kesehatan mereka dan segera meninggalkan kebiasaan merokoknya, supaya kesehatan mereka tetap terjaga dan nantinya menjadikan tubuh mereka sehat bugar dan terhindar dari penyakit yang mengancam  jiwa mereka.

















DAFTAR PUSTAKA
Atkinson (1999). Pengantar Psikologi. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat (2001).
Buku Pedoman Umum Tim Pembina, Tim Pengarah & Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa. Direproduksi oleh Proyek Peningkatan Kesehatan Khusus APBD 2002.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Lestarikan Budaya Tradisional, Warga Desa Pakong dan Desa Bicorong adakan Lomba Layang-Layang Hias

PAKONG - Mukhtar membuka secara langsung mengenai gelaran lomba layang-layang dalam rangka memeriahkan HUT RI yang ke-77. Dalam rangka memer...